Namun sebelum kita melangkah ke pembahasan ada
baiknya rekan-rekan simak sedikit penjelasan tentang AKM.
Apa itu AKM ???
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan
penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu
mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM: literasi membaca dan literasi
matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca dan numerasi, kompetensi yang
dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis, keterampilan bernalar
menggunakan konsep serta pengetahuan yang telah dipelajari, serta keterampilan
memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah dengan beragam
konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid menggunakan kompetensi
literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM dimaksudkan untuk mengukur
kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan konten.
Literasi membaca didefinisikan sebagai
kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai
jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga
Indonesia dan warga dunia dan untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada
masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
warga negara Indonesia dan dunia.
Asesmen Nasional merupakan upaya untuk memotret
secara komprehensif mutu proses dan hasil belajar satuan pendidikan dasar dan
menengah di seluruh Indonesia. Informasi yang diperoleh dari asesmen nasional
diharapkan digunakan untuk memperbaiki kualitas proses pembelajaran di satuan
pendidikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan mutu hasil belajar murid.
Salah satu komponen hasil belajar murid yang
diukur pada asesmen nasional adalah literasi membaca serta literasi matematika
(numerasi). Asesmen ini disebut sebagai Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) karena
mengukur kompetensi mendasar atau minimum yang diperlukan individu untuk dapat
hidup secara produktif di masyarakat. Berbeda dengan asesmen berbasis mata
pelajaran yang memotret hasil belajar murid pada mata pelajaran tertentu, AKM
memotret kompetensi mendasar yang diperlukan untuk sukses pada berbagai mata
pelajaran.
Buku saku ini disusun untuk memberikan
informasi dan wawasan mengenai soal-soal AKM serta implikasinya dalam
pembelajaran lintas mata pelajaran. Penjelasan mengenai tingkat kompetensi dari
hasil AKM juga diharapkan memantik beragam strategi pembelajaran yang
disesuaikan dengan kemampuan murid: “teaching at the right level”. Kami
berharap buku saku ini menjadi inspirasi untuk terbentuknya kultur belajar yang
memposisikan murid sebagai fokus utama, menggeser paradigma dari mengajarkan
materi menjadi menumbuhkan kompetensi secara konstruktif dan adaptif.
Pusat Asesmen dan Pembelajaran, Badan
Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam
penyiapan dan penyusunan buku saku ini. Semoga buku saku dapat bermanfaat
terutama bagi kelanjutan dunia pendidikan di Indonesia dalam upaya mencerdaskan
kehidupan bangsa.
Tentang AKM
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) merupakan
penilaian kompetensi mendasar yang diperlukan oleh semua murid untuk mampu
mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Terdapat dua kompetensi mendasar yang diukur AKM, yaitu literasi membaca dan
literasi matematika (numerasi). Baik pada literasi membaca maupun numerasi,
kompetensi yang dinilai mencakup keterampilan berpikir logis-sistematis,
keterampilan bernalar menggunakan konsep dan pengetahuan yang telah dipelajari,
serta keterampilan memilah serta mengolah informasi. AKM menyajikan masalah-masalah
dengan beragam konteks yang diharapkan mampu diselesaikan oleh murid
menggunakan kompetensi literasi membaca dan numerasi yang dimilikinya. AKM
dimaksudkan untuk mengukur kompetensi secara mendalam, tidak sekedar penguasaan
konten.
Literasi membaca didefinisikan sebagai
kemampuan untuk memahami, menggunakan, mengevaluasi, merefleksikan berbagai
jenis teks tertulis untuk mengembangkan kapasitas individu sebagai warga
Indonesia dan warga dunia serta untuk dapat berkontribusi secara produktif kepada
masyarakat.
Numerasi adalah kemampuan berpikir menggunakan
konsep, prosedur, fakta, dan alat matematika untuk menyelesaikan masalah
sehari-hari pada berbagai jenis konteks yang relevan untuk individu sebagai
warga Indonesia dan warga dunia.
Tujuan AKM
Dalam pembelajaran terdapat tiga komponen
penting, yaitu kurikulum (apa yang diharapkan akan dicapai), pembelajaran
(bagaimana mencapai) dan asesmen (apa yang sudah dicapai). Asesmen dilakukan
untuk mendapatkan informasi mengetahui capaian murid terhadap kompetensi yang
diharapkan. Asesmen Kompetensi Minimum dirancang untuk menghasilkan informasi
yang memicu perbaikan kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya dapat
meningkatkan hasil belajar murid.
Pelaporan hasil AKM dirancang untuk memberikan
informasi mengenai tingkat kompetensi murid. Tingkat kompetensi tersebut dapat
dimanfaatkan guru berbagai mata pelajaran untuk menyusun strategi pembelajaran
yang efektif dan berkualitas sesuai dengan tingkat capaian murid. Dengan
demikian “Teaching at the right level” dapat diterapkan. Pembelajaran yang
dirancang dengan memperhatikan tingkat capaian murid akan memudahkan murid
menguasai konten atau kompetensi yang diharapkan pada suatu mata pelajaran.
Komponen Instrumen AKM
Untuk memastikan AKM mengukur kompetensi yang
diperlukan dalam kehidupan, juga sesuai dengan pengertian Literasi Membaca dan
Numerasi yang telah disampaikan terdahulu, soal AKM diharapkan tidak hanya
mengukur topik atau konten tertentu tetapi berbagai konten, berbagai konteks dan
pada beberapa tingkat proses kognitif.
Konten pada Literasi Membaca menunjukkan jenis
teks yang digunakan, dalam hal ini dibedakan dalam dua kelompok yaitu teks
informasi dan teks fiksi. Pada Numerasi konten dibedakan menjadi empat
kelompok, yaitu Bilangan, Pengukuran dan Geometri, Data dan Ketidakpastian,
serta Aljabar.
Tingkat kognitif menunjukkan proses berpikir
yang dituntut atau diperlukan untuk dapat menyelesaikan masalah atau soal.
Proses kognitif pada Literasi Membaca dan Numerasi dibedakan menjadi tiga
level. Pada Literasi Membaca, level tersebut adalah menemukan informasi,
interpretasi dan integrasi serta evaluasi dan refleksi. Pada Numerasi, ketiga
level tersebut adalah pemahaman, penerapan, dan penalaran.
Konteks menunjukkan aspek kehidupan atau
situasi untuk konten yang digunakan. Konteks pada AKM dibedakan menjadi tiga,
yaitu personal, sosial budaya, dan saintifik.
Berikut Contoh Soal AKM Online Semua Jenjang Sekolah :
1. Silahkan klik link dibawah ini :
atau
Berikut tampilannya
2. Silahkan pilih soal AKM sesuai kelas yang diinginkan
3. Kemudian pilih jenis kompetensi yang terdapat 3 pilihan, yaitu :
- NUMERASI
- LITERASI TEKS FIKSI
- LITERASI TEKS INFORMASI
Berikut tampilannya
Demikian admin sampaikan terkait informasi
tentang Contoh Soal AKM Online Semua Jenjang Sekolah, semoga bermanfaat . . .*)
Posting Komentar untuk "Contoh Soal AKM Online Semua Jenjang Sekolah"